|
|
|
|
|
Trijani Suwandi, drg, Sp. Perio
• Lulus S1 dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti th 1993
• Lulus Spesialis Periodonti dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia th 2003
• Dosen bagian Periodonti FKG Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia
• Praktisi :
- Klinik Spesialis Rumah Sakit Gigi dan Mulut Trisakti, Jakarta. Telp (021) 5672731ext. 1709
- Citra Garden 1 ext. AD-2 no. 15 Jakarta Barat. Telp (021) 5403753
|
|
EFEK KLINIS APLIKASI SUBGINGIVAL RACIKAN GEL METRONIDASOL 25% DAN LARUTAN POVIDON-IODIN 10% SEBAGAI TERAPI PENUNJANG SKELING-PENGHALUSAN AKAR PADA PERIODONTITIS KRONIS |
Trijani Suwandi |
Peserta Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia FKG UI |
Trijani Suwandi : Efek Klinis Aplikasi Subgingival Racikan Gel Metronidazole 25% dan Larutan Povidon-iodon 10% sebagai Terapi Penunjang Skeling-Pengalusan Akar pada Periodontitis Kronis. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2003; 10 (Edisi Khusus):669-674 |
|
|
|
Tabel I. Rata-rata, simpang baku kedalaman poket sebelum dan sesudah diberi perlakuan aplikasi subgingival racikan gel metronidasol 25%, larutan PVP 10% dan kontrol pada 90 gigi setelah tindakan SPA
|
n |
Sebelum plkn Rata-rata +sd |
Sesudah plkn Rata-rata +sd |
Selisih Rata-rata +sd |
p |
Metronidasol 25% |
30 |
6,400 + 0,563 |
2,033 + 0,809 |
4,367 + 0,718 |
0.000 |
PVP 10% |
30 |
6,267 + 0,521 |
3,900 + 0,662 |
2,367 + 0,615 |
Kontrol |
30 |
6,300 + 0,466 |
4,533 + 0,776 |
1,767 + 0,626 |
Annova one way, plkn = perlakuan, n = jumlah sample, sd = simpang baku, p = probabilitas
Tabel II. Rata-rata dan simpang baku hilangnya perlekatan sebelum dan sesudah diberi perlakuan aplikasi subgingival racikan gel metronidasol 25%, larutan povidon-iodin 10% dan kontrol pada 90 gigi setelah SPA
|
n |
Sebelum plkn Rata-rata +sd |
Sesudah plkn Rata-rata +sd |
Selisih Rata-rata +sd |
p |
Metronidasol 25% |
30 |
7,933 + 1,172 |
3,367 + 1,326 |
4,567 + 0,679 |
0.000 |
PVP 10% |
30 |
7,767 + 1,165 |
5,067 + 1,285 |
2,700 + 0,794 |
Kontrol |
30 |
7,267 + 1,048 |
5,933 + 1,363 |
1,333 + 0,661 |
Annova one way, plkn = perlakuan, n = jumlah sample, sd = simpang baku, p = probabilitas
Perbedaan aktifitas perdarahan antara kelompok sebelum dan sesudah perlakuan dianalisis dengan uji statistik Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan yang bermakna p<0,01. Hasil uji perbandingan multipel, tampak penurunan aktifitas perdarahan gingiva dengan urutan terbesar : racikan gel metronidasol (selisih R=3459), larutan PVP-I 10% (selisih R=2308), dan kontrol (selisih R=1923). Perbedaan penurunan kedalaman poket diukur dengan Uji Annova seperti terlihat pada tabel 1 menunjukkan perbedaan sangat bermakna (p=0,000). Rata-rata penurunan kedalaman poket dengan urutan terbesar : racikan gel metronidasol 25%, larutan PVP-I 10% dan kontrol. Perbedaan penurunan kehilangan perlekatan diukur dengan uji Annova seperti terlihat pada tabel 2 menunjukkan perbedaan sangat bermakna (p=0,000). Rata-rata peningkatan perlekatan dengan urutan terbesar : racikan gel metronidasol 25%, larutan PVP-I 10%, dan kontrol.
|
|
|
|
|
|
|
|